Senin, 07 Februari 2011

MANAGING INNOVATION TO FOSTER COMPETITIVENESS OF MICRO, SMALL, AND MEDIUM-SIZED ENTERPRISES

(MANAJEMEN INOVASI UNTUK MENDORONG DAYA SAING USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH)

By : Stefanus Yufra Menahen Taneo

Dipublikasi pada : INTERNATIONAL SEMINAR & CONFERENCE Faculty of Economics Universitas Negeri Jakarta, November 5, 2010.

http://www.iscfeunj.com/

Abstract

Micro, Small, and Medium-Sized Enterprises (MSMEs) play an important role in Indonesian economy, but they have low competitiveness in the global market due to lack of innovation to be able to produce high quality products and services with lower costs of production. In order to improve competitiveness, MSMEs should have a good management of innovation as a source of competitive advantage so that enable them to protect their home market and participate in expanding foreign markets.

This paper discuses management of innovation that provide a more integrated approach to system innovations that will make more systemic and improve its likelihood of success. This paper will elaborate cooperation among business sector both MSMEs and corporate, university, and government in managing innovation. This collaboration will foster competitiveness of MSMEs because each of them has its own characteristics which can create symbiosis mutualism. The aim of enterprise is to maximize profit, while the university satisfaction is to find out a new thing (innovation) for social welfare. Government intervention will facilitate the management process such as business incubation and property rights that optimize innovation outcome and impacts and finally foster MSMEs competitiveness.

Keywords: innovation, competitiveness, collaboration, enterprises, management process


Pendahuluan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia dilihat dari jumlah unit usaha, penyerapan tenaga, dan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Lebih dari lima tahun terakhir unit UMKM merupakan proporsi terbesar dalam perekonomian Indonesia. Pada tahun 2004 jumlah unit UMKM sebanyak 44,7 juta dan merupakan 99% dari total unit usaha yang ada (Depkop, 2010). Pada tahun 2008 jumlah unit UMKM bertambah menjadi 51,2 juta dan merupakan 99% dari total unit usaha yang ada di Indonesia. Dengan jumlah unit usaha tersebut UMKM mampu menyerap 80,4 juta tenaga kerja pada tahun 2004 dan 90,1 juta pada tahun 2008 yang masing-masing merupakan 96% dan 97% terhadap total pekerja di Indonesia. Peran UMKM juga ditunjukkan dengan kontribusinya terhadap PDB sebesar 45% pda tahun 2004 dan 58% pada tahun 2008.

Kontribusi UMKM tersebut ternyata tidak diikuti oleh daya saing UMKM di pasar internasional. Hal ini ditunjukkan oleh kontribusi UMKM terhadap nilai ekspor yang memberi kontribusi kurang dari 5% selama lima tahun terakhir. Salah satu penyebab rendahnya daya saing UMKM adalah terbatasnya inovasi dari pengusaha UMKM yang mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan dan/atau biaya produksi yang terlalu tinggi. Akibatnya UMKM tidak mampu bersaing dengan produk sejenis dari negara-negara lain di pasar internasional.

Inovasi merupakan kata kunci dalam upaya meningkatkan daya saing UMKM di Indonesia. Pemerintah Indonesia menyadari hal ini sehingga membentuk Dewan Inovasi Nasional pada tahun 2010. Inovasi yang dimaksud adalah. . . . . .

Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :

Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).

e-mail ke : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id

Butuh Artikel/Jurnal lainnya ?, click di :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar