Selasa, 27 Maret 2012

Keunggulan Bersaing Diferensiasi Rumah Makanan Padang Di Sumatera Barat

oleh : Prof. Dr. Yasri, MS

(Publikasi pada : Proceeding Seminar Nasional Akuntansi - Bisnis (SNAB) 2012, 27 Maret 2012, ISSN : 2252-3936)


Abstract
The primary purpose of the research are analyzing the influence (including direct and indirect) of product differentiation, service differentiation and price advantage, to customer loyalty Rumah Makan Padang at West Sumatera. Object of this research are customer and representative by domestic tourism. Sample size is 223 units; devices of 134 unit from Jawa, 42 units from Sumatera, 32 units from Kalimantan, and 15 units from another regions toursm. The collected data are analyzed with path analysis. The study results revealed that, product differentiation, service differentiation and price advantage the influences to customer loyalty of Rumah Makan Padang in West Sumatera. Product differentiation has the biggest influences on the customer loyalty and the smallest influences is price advantage.
Key Words: Product differentiation, service differentiation, price advantage, and customer loyalty.

A. Latar Belakang Masalah
Rumah makan padang yang ada di Sumatera Barat saat ini menghadapi persaingan yang semakin ketat. Hal ini disebabkan meningkatnya jumlah restoran baik nasional maupun franchise. Masuknya berbagai restoran siap saji yang berasal dari berbagai negara seperti KFC, CFC, Texas, McDonnal menjadi ancaman terhadap eksistensi dan perkembangan rumah makan padang itu sendiri. Disamping itu juga bermunculan rumah makan yang menyajikan berbagai jenis makanan dari daerah lain di Sumatera Barat seperti masakan Sunda, Aceh, Batak, Riau, dan Jawa.
Globalisasi yang semakin luas di satu sisi mendorong pembukaan pasar yang semakin luas pula, namun di sisi lain meningkatkan iklim persaingan. Sumatera Barat sebagai suatu daerah, akan semakin terbuka untuk kemungkinan masuknya berbagai produk dari daerah lain maupun manca negara. Saat ini tidak ada lagi produk yang tidak bersaing secara global. Seluruh jenis produk menghadapi persaingan global, demikian juga halnya dengan rumah makan padang. ASEAN Economic Community (AEC) yang akan diimplementasikan tahun 2015 akan menjadi peluang dan sekaligus ancaman bagi eksistensi rumah makan padang. Hal ini sejalan dengan relatif dekatnya jarak Sumatera Barat dengan Malaysia dan Singapura. Di samping itu budaya, nilai-nilai dan norma-norma dan kebiasaan makan antara masyarakat Sumatera Barat dengan Malaysia relatif sama. Hambatan masuk rumah makan dari Malaysia, Singapura, dan Thailand akan semakin rendah sehingga peluang kehadiran rumah makan tersebut akan terbuka lebar. Oleh sebab itu jika rumah makan padang tidak mengantisipasi era AEC itu sejak sekarang maka eksistensinya dapat terancam.
Sejalan dengan kondisi di atas, konsumen saat ini semakin smart. Artinya konsumen semakin membandingkan antara kelayakan harga dan kualitas produk yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Oleh karena makanan merupakan produk convenience, maka konsumen pada umumnya lebih membandingkan . . . .. . . . . (baca_selengkapnya )